[kc_row use_container=”yes” force=”no” column_align=”middle” video_mute=”no” _id=”317968″][kc_column width=”12/12″ video_mute=”no” _id=”470985″][kc_column_text _id=”856155″ css_custom=”{`kc-css`:{}}” animate=”fadeInUp||”]
“MBREGEGEG, UGEG-UGEG, HMEL-HMEL, SAK DULITO, LANGGENG….”
Daripada diam (mbregegeg) lebih baik berusaha untuk bergerak (ugeg-ugeg) dan mencari makan (hmel-hmel) walaupun sedikit (sak ndulit) tapi akan terasa seterusnya (langgeng).
Itulah pitutur Ki Semar setiap kali akan menasihati anak-anaknya. Lebih baik memulai daripada tidak sama sekali. Lebih baik segera “kerja, kerja, kerja” dari pada “banyak beretorika tapi gak ada hasil apa-apa”. Bukan tidak penting berdiskusi menyusun visi dan misi. Tapi, visi tanpa ada eksekusi hanyalah halusinasi.
Semar yang merupakan salah satu tokoh pewayangan adalah pemimpin para Punakawan. Puna bisa diartikan susah dan kawan adalah teman. Ada yang berpendapat juga bahwa puna atau pana berarti terang. Jadi saya simpulkan saja sendiri bahwa punakawan berarti teman yang selalu mengajak ke jalan terang meskipun dalam keadaaan susah. Itulah arti dari teman yang sebenanrnya: sahabat.
Kekinian, ada tokoh yang serba bisa karena memiliki kantong. Apa saja bisa keluar dari dalamnya. Itulah tokoh komik kesukaan saya ketika masih bocah, si Doraemon. Saya membayangkan jika bisa menjadi ki Semar tetapi memiliki kantung seperti si Doraemon. Bisa menjadi sahabat untuk semua orang baik yang sedang bahagia maupun susah, bisa membantu apa saja, yang penting demi menuju kebaikan.
[/kc_column_text][/kc_column][/kc_row][kc_row _id=”449561″][kc_column width=”12/12″ video_mute=”no” _id=”138938″][kc_icon _id=”853878″ icon=”fab-angellist” css_custom=”{`kc-css`:{`any`:{`icon-style`:{`color|i`:`#9021ff`}}}}” animate=”||”][/kc_column][/kc_row]